(Rabu, 22/1/2014) Masyarakat Desa Galinggang Kecamatan
Kamipang Kabupaten Katingan Kalteng, memanfaatkan musim banjir untuk mencari
tanaman Purun di Danau Miyaga dan Danau Kajang Pamali. Purun merupakan jenis tanaman liar yang biasa tumbuh di rawa atau
danau, dan biasanya dibuat menjadi kerajinan anyaman oleh masyarakat.
Pada musim banjir, batang Purun akan lebih panjang
dikarenakan batang Purun yang mengikuti tingginya permukaan air. Seperti yang
dikatakan Amah (47) penganyam tikar Purun di Desa Galinggang, “Bila mencari
Purun pada musim kemarau batangnya agak pendek dan mengangkutnyapun agak jauh”
ucapnya.
“Purun yang baik untuk membuat tikar yaitu yang
batangnya panjang. Karena nantinya akan menghasilkan tikar yang lebar. Dan
untuk mendapatkan Purun yang panjang, yaitu pada musim banjir” tambah Amah.
Penganyam Purun
Desa Galinggang, menjual hasil anyaman hanya untuk kebutuhan masyarakat setempat.
Ukuran 1x2 m dijual seharga Rp 30.000,-/lembar.
Dan pembuatan anyaman dilakukan hanya saat ada pesanan
saja. Jika tidak ada yang memesan anyaman, mereka mengerjakan aktifitas lain seperti
mencari ikan di Danau.
Menurut Norma
(55), salah seorang warga RT.04 Desa Galinggang, “Dalam
satu hari bisa menghasilkan dua lembar tikar. Tapi tikarnya kemana
akan kami jual,” keluh Norma saat ditemui
pewarta warga borneoclimate.
Usaha membuat anyaman
tikar dari bahan Purun ini bisa diproduksi besar-besaran oleh para pengrajin
apabila ada pasar yang siap menampungnya. Karena potensi bahan baku Purun
sangat banyak diwilayah Desa Galinggang ini.
Diharapkan adanya perhatian dari Dinas Perindustsrian
dan Perdagangan untuk pemasaran anyaman purun dari Desa Galinggang. Agar dapat
membantu untuk peningkatan SDM dan penghasilan desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar