Selasa, 11 Februari 2014

Belum ada Pemasaran Tikar Purun

(Rabu, 22/1/2014) Masyarakat Desa Galinggang Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan Kalteng, memanfaatkan musim banjir untuk mencari tanaman Purun di Danau Miyaga dan Danau Kajang Pamali. Purun merupakan jenis tanaman liar yang biasa tumbuh di rawa atau danau, dan biasanya dibuat menjadi kerajinan anyaman oleh masyarakat.

Pada musim banjir, batang Purun akan lebih panjang dikarenakan batang Purun yang mengikuti tingginya permukaan air. Seperti yang dikatakan Amah (47) penganyam tikar Purun di Desa Galinggang, “Bila mencari Purun pada musim kemarau batangnya agak pendek dan mengangkutnyapun agak jauh” ucapnya.
“Purun yang baik untuk membuat tikar yaitu yang batangnya panjang. Karena nantinya akan menghasilkan tikar yang lebar. Dan untuk mendapatkan Purun yang panjang, yaitu pada musim banjir” tambah Amah.

Penganyam Purun Desa Galinggang, menjual hasil anyaman hanya untuk kebutuhan masyarakat setempat. Ukuran 1x2 m dijual seharga Rp 30.000,-/lembar. Dan pembuatan anyaman dilakukan hanya saat ada pesanan saja. Jika tidak ada yang memesan anyaman, mereka mengerjakan aktifitas lain seperti mencari ikan di Danau.

Menurut Norma (55), salah seorang warga RT.04 Desa Galinggang, “Dalam satu hari bisa menghasilkan dua lembar tikar. Tapi tikarnya kemana akan kami jual,” keluh Norma saat ditemui pewarta warga borneoclimate.

Usaha membuat anyaman tikar dari bahan Purun ini bisa diproduksi besar-besaran oleh para pengrajin apabila ada pasar yang siap menampungnya. Karena potensi bahan baku Purun sangat banyak diwilayah Desa Galinggang ini.


Diharapkan adanya perhatian dari Dinas Perindustsrian dan Perdagangan untuk pemasaran anyaman purun dari Desa Galinggang. Agar dapat membantu untuk peningkatan SDM dan penghasilan desa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar